Rabu, 09 Agustus 2017

Filled Under:

Dampak Negatif Tato, Ketahui Sebelum Memutuskan dan Menyesali Keberadaan Tato di Tubuh Anda!

Muhammad M. Ridlo



Salam.

Tato sekarang dianggap sebagai bentuk perwujudan jati diri, diyakini agar bisa tampil lebih cool, keren, dan tentunya “meyakini tato sebagai indikator utama kejahatan” semakin dianggap kuno. Dengan alasan inilah seni tersebut menjadi semakin diminati.

Peminat yang bertambah, barang tentu akan semakin menambah jumlah kasus, terkait timbulnya beragam dampak negatif akibat bertato yakni efek buruk bagi kesehatan entah karena proses yang “kurang benar”, jarum tidak steril atau mungkin kandungan racun, terdapat pada tinta yang masuk dalam kulit sehingga merusak organ tubuh.

Individu dengan tato di tubuhnya pasti akan menyesal di kemudian hari karena dampak buruk bagi kesehatan yang benar-benar telah dialami, juga kondisi mental terkait cap buruk sekitar (terutama lingkungan yang “sensitif” pada keberadaan tato) terhadap dirinya.

Anda ingin bertato, sebaiknya memperhatikan dampak-dampak berikut.

Cap Negatif Lingkungan Sekitar
Tempat-tempat tertentu kadang sangat sensitive dengan keberadaan tato. Berada dalam lingkungan tersebut dengan tato pada tubuh, maka Anda akan mendapat cap negatif bahkan ketika Anda sudah menghapusnya. Ketika individu lain mengetahuinya, akan sulit menetap di tempat tersebut meskipun merupakan lingkungan masa kecil Anda.

Hal tersebut mungkin bukan masalah jika Anda berwatak tertutup. Namun, jika keseharian Anda sulit untuk terlepas dari komunikasi serta relasi dengan orang lain. Tato akan menjadi penghalang berkembangnya hubungan social Anda. Dengan demikian, bertato dapat dikatakan akan mengganggu karir Anda.

Kemungkinan Besar Mengalami Infeksi
Infeksi berbahaya mikroba Staphylococcus aureu berpotensi besar untuk dialami jika Anda bertato. Bakteri ini seperti yang diketahui termasuk kategori superbacteria, kebal terhadap pengobatan antibiotik dengan kata lain belum ditemukan obatnya. Jenis infeksi ini harus diperhatikan karena dapat menyebabkan kematian.

Gejala mirip penyakit lupus seringkali timbul disebabkan karena tato. Masalah dermatologis lain juga kerap timbul termasuk gatal-gatal karena sebab yang sama. Gangguan kesehatan hati, hepatitis juga dapat menular melalui jarum saat bertato.

Terutama jenis hepatitis B, seringkali ditularkan melalui alat bertato. Pada kasus berbahaya, hepatitis D akan muncul karena hepatitis B dan kombinasi keduanya merupakan masalah kesehatan berbahaya yang dapat mengancam jiwa Anda.

Hal ini menjadi penyebab penolakan palang merah Amerika Serikat terhadap tranfusi darah dari individu yang bertato di tempat tanpa regulasi resmi pemerintah USA. Lalu bagaimana jika memperoleh tato dari tempat resmi? Jika tetap mengalami infeksi meskipun belum diketahui tentu akan merugikan individu yang menerima tranfusi Anda.

Alih-alih merugikan diri sendiri, meskipun jarang terjadi, tato pada tubuh secara tidak langsung bahkan juga dapat merugikan orang lain. Bagaimana dengan keingingan bertato anda?

Tato Sulit untuk Dihapus
Pemilik tato kebanyakan ingin membersihkan gambar di tubuhnya segera setelah menempel pada kulit mereka. Bertato beresiko, menghapus tato juga kemungkinan mengalami beragam resiko kesehatan sehingga mereka memilih agar hanya mendapat efek bertato tanpa dampak akibat penghapusan tato. Inilah salah satu kendala penghapusan tato tubuh.

Gambar yang menutup permukaan kulit dalam cakupan luas membutuhkan beragam tahap penghapusan. Lebih sulit lagi, sebagian tahapan memerlukan waktu lebih lama, bulanan bahkan tahunan hingga benar-benar bersih secara sempurna. Ragam warna yang dapat dihilangkan juga sangat terbatas. Selain itu, teknologi tersebut tidak dapat digunakan untuk tato pada kulit yang gelap dan terpigmentasi.

Selain faktor-faktor keberhasilan tersebut, teknologi penghapusan tato yang kini lazim digunakan juga berbahaya antara lain karena potensi besar menimbulkan luka bernanah, nyeri pada kulit dan tentunya bekas luka yang akan mengurangi kenyamanan, tidak menutup kemungkinan juga akan menjadi cap negatif permanen tubuh.

Selain dampak tinta pada permukaan kulit, bahkan ketika proses pembersihanpun anda juga beresiko mengalami sejumlah masalah baik kenyamanan maupun kesehatan. Apakah anda tetap ingin bertato, dan segera akan merasakan panasnya setrika untuk membersihkannya, atau mungkin lebih memilih laser, dengan rasa sakit meskipun lebih beresiko?

Tinta Tato dapat Masuk ke dalam Tubuh
Penelitian di Eropa yang membuktikan bahwa zat berbahaya terkandung dalam tinta tato. Jenis tinta tertentu bahkan bersifat racun hingga dapat menyebabkan kanker. Penelitian di Denmark menemukan bahwa 1/5 dari keseluruhan merek tinta tato mengandung zat pemicu kanker (karsinogen) serta jauh dari standar internasional.

PAHs (polucyclic aromatic carcinogen), zat penyebab kanker terkandung dalam sebagian besar tinta tato. Barium, tembaga, termasuk zat berbahaya merkuri dan amines serta kandungan-kandungan lainnya juga terdapat dalam tinta tato.

Pigmen dalam tinta tato seperti yang disebut FDA merupakan bahan yang sama, yang juga dipakai untuk pewarna pada mesin pencetak dan otomotif. Kini sedang diteliti apakah pigmen dan zat-zat dalam tinta tato dapat dihancurkan secara alami oleh tubuh, serta dampak negatif jangka panjang lainnya sebagai efek negatif zat tersebut.

Tubuh teracuni dan timbulnya kanker, dampak kurang baik yang akan anda peroleh jika memilih untuk tetap bertato. Jika anda memang benar-benar menginginkannya, persiapkan dengan baik, semoga dapat terhindar dari hal-hal tersebut.

Apakah dampak tersebut memang benar-benar dapat dialami seseorang yang bertato, atau mungkin Anda juga pernah merasakannya? Lebih jauh lagi, Anda mungkin memiliki pengalaman terkait hal buruk yang Anda alami setelah gambar bernama tato menempel pada permukaan kulit Anda? Bagikan pengalaman Anda!

Wasalam.

(National Geographic)

0 komentar:

Posting Komentar