Muhammad M. Ridlo
Salam.
150 tahun berlalu sejak pembiusan mulai lazim digunakan
untuk tujuan pengobatan. Ketika salah satu bagian tubuh terpisah, dipotong dan
disayat secara sengaja. Apa yang sebenarnya terjadi pada otak hingga kita tidak
merasa sakit bahkan kehilangan kesadaran? Hingga kini, hal tersebut belum dipahami
secara pasti sehingga tetap menjadi pertanyaan rumit bagi para ahli dan ilmuan-ilmuan
terkait.
Menurut Ewin Pradian, spesialis anastesi, pembiusan
mengahambat aliran listrik otak sehingga pasien tidak merasa sakit hingga tidak
sadarkan diri. Namun, belum diketahui secara pasti karena susunan otak yang
sangat rumit. Para Ilmuan pun tidak dapat membuat pasien kehilangan kesadaran seperti
tidur secara alamiah.
Sejumlah penelitian menunjukkan hal yang terjadi saat
pengguna anastesi tidak sadarkan diri. Obat-obatan berbahaya pada masa silam
bisa saja menjadi pilihan utama bahkan tanpa aturan dosis yang tepat. Beruntung
kini telah disediakan alternative yang jauh lebih aman serta dapat bekerja dengan
lebih cepat dan efektif.
Pradian juga mengatakan tentang pengaruh teknik
tersebut bagi fungsi otak bahwa anastesi dalam penggunaan berulang menmbutuhan
peningkatan dosis serta jika secara terus-menerus digunakan dapat menimbulkan
penurunan kecerdasan. Anastesi dapat membahayakan otak jika digunakan dalam
jumlah berlebihan.
Wasalam.
(National
Geographic)
0 komentar:
Posting Komentar