Salam.
Tato sekarang dianggap sebagai bentuk perwujudan jati
diri, diyakini agar bisa tampil lebih cool,
keren, dan tentunya “meyakini tato sebagai indikator utama kejahatan” semakin
dianggap kuno. Dengan alasan inilah seni tersebut menjadi semakin diminati.
Peminat yang bertambah, barang tentu akan semakin menambah
jumlah kasus, terkait timbulnya beragam dampak negatif akibat bertato yakni
efek buruk bagi kesehatan entah karena proses yang “kurang benar”, jarum tidak
steril atau mungkin kandungan racun, terdapat pada tinta yang masuk dalam kulit
sehingga merusak organ tubuh.
Individu dengan tato di tubuhnya pasti akan menyesal di kemudian hari karena dampak buruk bagi kesehatan
yang benar-benar telah dialami, juga kondisi mental terkait cap
buruk sekitar (terutama lingkungan yang
“sensitif” pada keberadaan tato) terhadap
dirinya.
Anda ingin bertato, sebaiknya
memperhatikan
dampak-dampak berikut.
Cap Negatif Lingkungan Sekitar
Tempat-tempat tertentu kadang sangat sensitive dengan
keberadaan tato. Berada dalam lingkungan tersebut dengan tato pada tubuh, maka
Anda akan mendapat cap negatif bahkan ketika Anda sudah menghapusnya. Ketika
individu lain mengetahuinya, akan sulit menetap di tempat tersebut meskipun
merupakan lingkungan masa kecil Anda.
Hal tersebut mungkin bukan masalah jika Anda berwatak
tertutup. Namun, jika keseharian Anda sulit untuk terlepas dari komunikasi
serta relasi dengan orang lain. Tato akan menjadi penghalang berkembangnya
hubungan social Anda. Dengan demikian, bertato dapat dikatakan akan mengganggu
karir Anda.
Kemungkinan Besar Mengalami Infeksi
Infeksi berbahaya mikroba Staphylococcus aureu berpotensi besar untuk dialami jika Anda
bertato. Bakteri ini seperti yang diketahui termasuk kategori superbacteria, kebal terhadap pengobatan antibiotik dengan kata lain belum
ditemukan obatnya. Jenis infeksi ini harus diperhatikan karena dapat menyebabkan
kematian.
Gejala mirip penyakit lupus seringkali timbul disebabkan karena tato. Masalah dermatologis lain juga kerap timbul
termasuk gatal-gatal karena sebab yang sama. Gangguan kesehatan hati, hepatitis juga dapat menular melalui jarum saat bertato.
Terutama jenis hepatitis B, seringkali ditularkan
melalui alat bertato. Pada kasus berbahaya, hepatitis D akan muncul karena
hepatitis B dan kombinasi keduanya merupakan masalah kesehatan berbahaya yang
dapat mengancam jiwa Anda.
Hal ini menjadi penyebab
penolakan palang merah Amerika
Serikat
terhadap tranfusi darah dari
individu yang bertato di tempat tanpa regulasi resmi
pemerintah USA. Lalu bagaimana jika
memperoleh tato dari tempat resmi? Jika tetap mengalami infeksi meskipun belum
diketahui tentu akan merugikan individu yang menerima tranfusi Anda.
Alih-alih merugikan diri
sendiri, meskipun jarang terjadi, tato pada tubuh secara tidak langsung bahkan
juga dapat merugikan orang lain. Bagaimana dengan keingingan bertato anda?
Tato Sulit untuk Dihapus
Pemilik tato kebanyakan ingin membersihkan gambar di
tubuhnya segera setelah menempel pada kulit mereka. Bertato beresiko, menghapus
tato juga kemungkinan mengalami beragam resiko kesehatan sehingga mereka
memilih agar hanya mendapat efek bertato tanpa dampak akibat penghapusan tato.
Inilah salah satu kendala penghapusan tato tubuh.
Gambar
yang menutup permukaan kulit dalam cakupan luas
membutuhkan beragam
tahap penghapusan. Lebih
sulit lagi, sebagian tahapan memerlukan waktu lebih lama, bulanan bahkan tahunan hingga benar-benar
bersih secara sempurna. Ragam warna yang dapat
dihilangkan juga sangat terbatas. Selain itu, teknologi
tersebut tidak dapat digunakan untuk tato pada kulit
yang gelap dan terpigmentasi.
Selain
faktor-faktor keberhasilan tersebut, teknologi penghapusan tato yang kini lazim digunakan juga berbahaya antara lain karena potensi besar
menimbulkan luka bernanah, nyeri pada kulit dan
tentunya bekas luka yang akan mengurangi
kenyamanan, tidak menutup kemungkinan juga akan menjadi cap negatif permanen
tubuh.
Selain dampak tinta pada permukaan kulit, bahkan
ketika proses pembersihanpun anda juga beresiko mengalami sejumlah masalah baik
kenyamanan maupun kesehatan. Apakah anda tetap ingin bertato, dan segera akan
merasakan panasnya setrika untuk membersihkannya, atau mungkin lebih memilih
laser, dengan rasa sakit meskipun lebih beresiko?
Tinta Tato dapat Masuk ke dalam Tubuh
Penelitian di Eropa yang membuktikan bahwa zat berbahaya terkandung
dalam tinta tato. Jenis tinta
tertentu bahkan
bersifat racun hingga dapat menyebabkan kanker. Penelitian di Denmark menemukan bahwa 1/5 dari keseluruhan merek tinta
tato mengandung zat pemicu kanker (karsinogen) serta jauh dari standar internasional.
PAHs (polucyclic aromatic carcinogen), zat penyebab
kanker terkandung dalam sebagian besar tinta tato. Barium, tembaga, termasuk
zat berbahaya merkuri dan amines serta kandungan-kandungan lainnya juga
terdapat dalam tinta tato.
Pigmen
dalam tinta tato seperti yang disebut FDA merupakan bahan yang sama, yang juga dipakai untuk pewarna pada mesin pencetak dan otomotif. Kini sedang diteliti apakah pigmen dan zat-zat dalam tinta tato
dapat dihancurkan secara alami oleh tubuh, serta dampak negatif jangka panjang lainnya sebagai efek negatif
zat tersebut.
Tubuh teracuni dan timbulnya kanker, dampak kurang
baik yang akan anda peroleh jika memilih untuk tetap bertato. Jika anda memang
benar-benar menginginkannya, persiapkan dengan baik, semoga dapat terhindar
dari hal-hal tersebut.
Apakah dampak tersebut memang benar-benar dapat dialami
seseorang yang bertato, atau mungkin Anda juga pernah merasakannya? Lebih jauh
lagi, Anda mungkin memiliki pengalaman terkait hal buruk yang Anda alami
setelah gambar bernama tato menempel pada permukaan kulit Anda? Bagikan
pengalaman Anda!
Wasalam.
(National Geographic)